Perintah-perintah
MySQL dari command prompt
Ada kalanya newbie di dunia komputer
malah merasa risih dengan adanya phpMyAdmin yang semestinya malah mempermudah.
Beda versi pada phpMyAdmin beda pula tampilan navigasinya, sehingga malah
membingungkan. Jangan khawatir berikut adalah panduan dasar perintah-perintah
SQL melalui command prompt.
Pertama, buka command prompt.
Start Run lalu ketikkan cmd atau command prompt, klik OK
Aktifkan mysql.exe
Apabila Anda menggunakan bundle XAMPP maka ketikkan pada console command prompt Anda sebagai berikut (sesuaikan dimana file mysql.exe berada):
C:\>”Program Files\xampp\mysql\bin\mysql.exe” –u root –p tekan enter
Selanjutnya Anda akan diminta memasukkan password.
Apabila Anda menggunakan bundle XAMPP maka ketikkan pada console command prompt Anda sebagai berikut (sesuaikan dimana file mysql.exe berada):
C:\>”Program Files\xampp\mysql\bin\mysql.exe” –u root –p tekan enter
Selanjutnya Anda akan diminta memasukkan password.
Membuat Database
Setelah memasukkan password, Anda akan menjumpai prompt mysql>
Untuk membuat database baru, maka perintahnya adalah sebagai berikut :
mysql> create database nama_database;
contoh :
mysql> create database db_pertamaku;
Setelah memasukkan password, Anda akan menjumpai prompt mysql>
Untuk membuat database baru, maka perintahnya adalah sebagai berikut :
mysql> create database nama_database;
contoh :
mysql> create database db_pertamaku;
Untuk mengecek apakah database yang
Anda buat telah tersimpan, ketikkan perintah sebagai berikut :
mysql> show databases;
Sedangkan untuk menghapus database yang ada, perintahnya adalah :
mysql> drop database nama_database;
contoh : mysql> drop database db_pertamaku;
mysql> show databases;
Sedangkan untuk menghapus database yang ada, perintahnya adalah :
mysql> drop database nama_database;
contoh : mysql> drop database db_pertamaku;
Membuat tabel dalam database tertentu.
Apabila Anda ingin membuat table, maka aktifkan salah satu database terlebih dahulu. Perintahnya adalah :
mysql> use nama_database;
contoh :
mysql> use db_pertamaku;
Apabila Anda ingin membuat table, maka aktifkan salah satu database terlebih dahulu. Perintahnya adalah :
mysql> use nama_database;
contoh :
mysql> use db_pertamaku;
Selanjutnya misal Anda ingin membuat
tabel dengan nama tabel_pertamaku didalam database tersebut dengan field
sebagai berikut :
no. tipe datanya integer, panjangnya 3
nama tipe datanya varchar, panjangnya 30
alamat tipe datanya varchar, panjangnya 50
pekerjaan tipe datanya varchar, panjangnya 20
no. tipe datanya integer, panjangnya 3
nama tipe datanya varchar, panjangnya 30
alamat tipe datanya varchar, panjangnya 50
pekerjaan tipe datanya varchar, panjangnya 20
maka perintah sqlnya sebagai berikut
:
mysql> create table tabel_pertamaku
-> (
-> no int(3),
-> nama varchar(30),
-> alamat varchar(50),
-> pekerjaan varchar(20)
-> );
mysql> create table tabel_pertamaku
-> (
-> no int(3),
-> nama varchar(30),
-> alamat varchar(50),
-> pekerjaan varchar(20)
-> );
Untuk mengecek apakah tabel sudah
berhasil dibuat, perintahnya sebagai berikut :
apabila tabel berada dalam database yang aktif
mysql> show tables;
apabila tabel berada dalam database yang tidak aktif
mysql> show tables from nama_database;
apabila tabel berada dalam database yang aktif
mysql> show tables;
apabila tabel berada dalam database yang tidak aktif
mysql> show tables from nama_database;
Melihat struktur tabel
Perintahnya adalah sebagai berikut :
melihat struktur tabel dari tabel yang berada dalam database yang aktif
mysql> desc nama_tabel;
contoh mysql> desc tabel_pertamaku;
melihat struktur tabel dari tabel yang berada diluar database yang tidak aktif
mysql> show fields from nama_tabel from nama_database;
contoh : mysql> show fields from tabel_pertamaku from db_pertamaku;
Perintahnya adalah sebagai berikut :
melihat struktur tabel dari tabel yang berada dalam database yang aktif
mysql> desc nama_tabel;
contoh mysql> desc tabel_pertamaku;
melihat struktur tabel dari tabel yang berada diluar database yang tidak aktif
mysql> show fields from nama_tabel from nama_database;
contoh : mysql> show fields from tabel_pertamaku from db_pertamaku;
Mengubah struktur tabel
Pengubahan struktur tabel diperlukan agar Anda dapat mengubah struktur tabel tanpa harus mengganggu record-record yang telah ada.
Misalnya pada tabel_pertamaku diatas. Anda ingin mengubah field no menjadi nomor, menjadikannya sebagai primary key, tidak boleh kosong(not null), dan auto_increment. Maka perintahnya adalah sebagai berikut :
mysql> alter table tabel_pertamaku
-> change no nomor
-> int(3)
-> primary key
-> not null
-> auto_increment;
Pengubahan struktur tabel diperlukan agar Anda dapat mengubah struktur tabel tanpa harus mengganggu record-record yang telah ada.
Misalnya pada tabel_pertamaku diatas. Anda ingin mengubah field no menjadi nomor, menjadikannya sebagai primary key, tidak boleh kosong(not null), dan auto_increment. Maka perintahnya adalah sebagai berikut :
mysql> alter table tabel_pertamaku
-> change no nomor
-> int(3)
-> primary key
-> not null
-> auto_increment;
Mengubah nama tabel
Perintahnya adalah :
mysql> alter table tabel_pertamaku
-> rename tb_pertamaku;
Perintahnya adalah :
mysql> alter table tabel_pertamaku
-> rename tb_pertamaku;
Mengisikan record ke dalam tabel
Perintah insert pada mysql adalah seperti berikut :
catatan : sebelumnya aktifkan database tempat tabel tersebut berada.
mysql> insert into nama_tabel values (‘field1’,’field2’,’field3’,dst);
contoh :
mysql> insert into tb_pertamaku values (‘’,’mahendra’,’joyo pranoto 4 malang’,’webmaster’);
Perintah insert pada mysql adalah seperti berikut :
catatan : sebelumnya aktifkan database tempat tabel tersebut berada.
mysql> insert into nama_tabel values (‘field1’,’field2’,’field3’,dst);
contoh :
mysql> insert into tb_pertamaku values (‘’,’mahendra’,’joyo pranoto 4 malang’,’webmaster’);
Menampilkan record
Contoh perintahnya adalah :
mysql> select * from tb_pertamaku;
Contoh perintahnya adalah :
mysql> select * from tb_pertamaku;
Untuk update dan delete perintahnya
sama persis dengan perintah-perintah sql yang lain.
Tujuan perancangan
dari basis data
1. Memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur
informasi.
3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan
pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response
time, processing time, dan storage
space).
Siklus Kehidupan
Sistem Informasi
Siklus kehidupan sistem informasi
sering disebut macro lifecycle, dimana siklus kehidupan basis data
merupakan micro lifecycle. Proses perancangan basis data merupakan
bagian dari siklus hidup sistem informasi. lalu dimana perbedaan macro
lifecycle dengan micro lifecycle? perbedaannya terdapat pada tahapan
tahapannya, yang dijelaskan sebagai berikut :
Siklus
Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle )
Tahapan–tahapan
yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
1.
Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul , mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul , mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
2.
Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan
Pengguna
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
3.
Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu : perancangan sistem database dan sistem aplikasi.
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu : perancangan sistem database dan sistem aplikasi.
4.
Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada.
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada.
5.
Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang diinginkan oleh pengguna.
Pengujian dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang diinginkan oleh pengguna.
6.
Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan system.
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan system.
Siklus
Kehidupan Sistem Informasi (Micro Life Cycle )
Tahapan yang ada pada siklus
kehidupan aplikasi database yaitu :
1. Pendefinisian Sistem
Pendefinisian
ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan aplikasinya.
2. Perancangan Database
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu
sistem database sesuai dengan sistem manajemen database yang diinginkan.
3. Implementasi
Database
Pendefinisian
database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–file
database yang kosong serta implementasi aplikasi software.
4. Pengambilan dan Konversi Data
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika ingin
memanggil data secara langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di
tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya.
5. Konversi Aplikasi
Software-software aplikasi dari sistem database
sebelumnya di konversikan ke dalam sistem database yang baru.
6. Pengujian dan
Validasi
Sistem
yang baru telah di test dan di uji kinerja nya .
7. Pengoperasian
Pengoperasian database sistem dan aplikasinya.
8. Pengawasan dan Pemeliharaan
Pengawasan
dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software.
Langkah yang dilakukan pada saat pengumpulan
dan analisa data
Berikut
aktifitas-aktifitas yang di lakukan pada saat pengumpulan dan analisa data :
1. Menentukan kelompok pemakai
dan bidang-bidang aplikasinya
Menentukan aplikasi utama dan
kelompok user yang akan menggunakan basis data. Individu utama pada tiap-tiap
kelompok pemakai dan bidang aplikasi yang telah dipilih merupakan peserta utama
pada langkah-langkah berikutnya dari pengumpulan dan spesifikasi data.
2. Peninjauan dokumentasi yang
ada
Dokumen yang ada yang berhubungan
dengan aplikasi-aplikasi dipelajari dan dianalisa. Dokumen-dokumen lainnya
(seperti : kebijaksanaan-kebijaksanaan, form, report, dan bagan organisasi)
diuji dan ditinjau kembali untuk menguji apakah dokumen-dokumen tsb berpengaruh
terhadap kumpulan data dan proses spesifikasi.
3. Analisa lingkungan operasi
dan pemrosesan data
Informasi yang sekarang dan yang
akan datang dipelajari. Termasuk juga analisa jenis-jenis transaksi dan frekuensi-frekuensi
transaksinya dan juga arus informasi dalam sistem. Input-output data untuk
transaksi-transaksi tsb diperinci.
4. Daftar pertanyaan dan
wawancara
Tuliskan tanggapan-tanggapan dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah dikumpulkan dari para pemakai basis data
yang berpotensi. Ketua kelompok (individu utama) dapat diwawancarai sehingga
input yang banyak dapat diterima dari mereka dengan memperhatikan informasi
yang berharga dan mengadakan prioritas.
Transaction Troughput
Transaction Troughput merupakan salah satu petunjuk dalam pemilihan
perancangan basis data secara fisik. lalu definisi dari Transaction
Troughput ialah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per
menit oleh sistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem
transaksi (misalnya : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll).
Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur
akses untuk file-file basis data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar