Pengertian Basis Data
Basis data /
Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan secara
bersama tanpa adanya pengulangan data(redudansi data). Sebuah basis data dapat
dibuat secara manual atau terkomputerisasi, buku telepon dan agenda/diary
merupakan basisdata manual. Basis data yang terkomputerisasi dapat dibuat,
diatur dan dilakukan maintenance menggunakan suatu aplikasi perangkat
lunak untuk manajemen basis data yang disebut DBMS (Database Management
System). Dalam lingkungan sistem basis data, selain terdapat basis data
juga terdapat DBMS dan program aplikasi untuk melakukan query terhadap
DBMS yang sudah dipilih. Jadi, Database bias diandaikan sebuah mobil, sedangkan
DBMS-nya adalah supir yang bertugas untuk mengontrol pergerakan dari mobil (dalam hal ini
database).
Basis data atau database berpengaruh besar
terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK), khususnya
dibidang Sistem Informasi (SI). Contoh
aplikasi SI menggunakan basis data ialah reservasi hotel, tiket pesawat dan
katalog buku di perpustakan yang terkomputerisasi. Contoh tersebut adalah
contoh informasi yang disimpan dan diakses secara teks atau numeric. Contoh
aplikasi basisdata yang bersifat multimedia ialah teknologi untuk penyimpanan
gambar, video, suara dan SIG (Sistem Informasi Geografis).
Lingkungan Sistem Basis Data
Berikut
adalah beberapa pengertian mengenai DBMS:
• Merupakan kumpulan perintah/ program untuk membuat
dan melakukan manajemen sebuah basisdata oleh pengguna (user). DBMS
merupakan perangkat lunak yang bersifat general-purpose yang memiliki
fasilitas proses define, construct dan manipulate basisdata untuk aplikasi yang bervariasi.
• Fungsi Define ialah fungsi untuk melakukan
spesifikasi tipe data, struktur dan constraint data yang akan disimpan dalam
basis data.
• Fungsi Construct ialah fungsi untuk melakukan
proses penyimpanan data ke dalam beberapa media penyimpanan yang dikontrol
DBMS.
• Fungsi Manipulate ialah fungsi untuk
melakukan query atau memanggil data, update data dan menghasilkan laporan yang
berasal dari basis data.
Perkembangan Basis Data
Sebagaimana perkembangan teknologi informasi pada umumnya perkembanganteknologi basis data juga berjalan dengan pesat. Perkembangan basisdata banyak
dijumpai pada perkembangan fitur-fitur (features) perangkat lunak manajemen basis data. Namun demikian apabila ditinjau dari sudut perancangan basisdatamaka perkembangan yang terjadi tidak terlalu signifikan.
Tatacara merancang basis data tidak banyak berubah dari dulu hingga sekarang,
terkecuali pada teknik visualisasi antarmuka (user interface) dan perancangan
berbasis objek.
Perangkat lunak DMBS yang cukup luas digunakan pada tahun 1980-an hingga tahun
1990-an khusus-nya pada komputer mikro adalah dBASE III+ dan FoxBase, dimana model data yang digunakan adalah model relasional. Sedang untuk
komputer mini dan juga mainframe, pada umumnya digunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti COBOL, FORTRAN, dan PL/I untuk
melakukan akses ke basisdata (embedded database access) yang difasilitasi
dengan DBMS seperti IMS (model hirarki), IDS (model jaringan), dan DB2 (model
relasional). Ketika teknologi jaringan lokal (LAN) digunakan, mula-mula diperkenalkan oleh Novell, maka dBASE
III+ semakin luas digunakan, beberapa perusahaan perangkat lunak menciptakan
software pembangunan sistem database (database system development tools)
seperti Clipper dan FoxPro.Pada komputer besar DBMS juga turut berkembang
dengan munculnya perangkat lunak seperti SDK Ingres dan Oracle.
Menjelang tahun 2000 aplikasi berbasis objek mulai
berkembang sehingga turut mempengaruhi perangkat lunak DBMS, dimulai dengan
munculnya Visual dBASE, kemudian Visual FoxPro, lalu Delphi. Pencipta Delphi
malah menyediakan fasilitas akses keberbagai format file basisdata sehingga
dapat digunakan untuk menciptakan software aplikasi yang melakukan pengolahan
data dari file-file database.
Sekarang peranan basis data
sangatlah menonjol. Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang
kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis
data tidak hanya mempercepat perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan. Hal ini pulalah yang mendorong banyak perusahaan
yang menggunakan pemrosesan manual mulai beralih memanfaatkan basis data.
Basis data dapat dibayangkan sebagai
sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan berwenang untuk
mengelolanya, maka kemungkinan kita akan melakukan hal-hal seperti: memberi
sampul/map pada kumpulan arsip yang akan disimpan, menentukan jenis arsip,
melakukan penomoran dengan pola unik pada setiap map, lalu menempatkan
arsip-arsip tersebut dengan cara tertentu didalam lemari.
Pembicaraan basis data tidak dapat
dipisahkan dengan teknologi komputer, karena teknologi basis data dan komputer
berkembang beriringan. Perkembangan teknologi pengelolaan basis data mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan penggunaan komputer. Sebagai
contoh, pemakaian teknologi basis data dalam pengelolaan data yang berjumlah
besar untuk keperluan bisnis, keteknikan, pendidikan, kesehatan, hukum,
perpustakaan dan sebagainya akan sangat efisien apabila menggunakan komputer.
Sebelum istilah basis data dibahas lebih lanjut, lebih baik
jika istilah data dan informasi dibahas terlebih dahulu. Data merupakan
fakta yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep,
keadaan dan sebagainya, yang dapat dicatat dan menpunyai arti yang implisit.
Data dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi,
atau kombinasinya. Sebagai contoh, terdapat daftar nama, nomor telepon, dan
alamat orang–orang yang menjadi anggota suatu organisasi.
Sejumlah penulis menggunakan data untuk menyatakan
nilai-nilai yang secara aktual terkandung dalam basis data sedangkan informasi
digunakan untuk menyatakan makna nilai ketika dipahami oleh pengguna. Informasi adalah
hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi
dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan kedalam bentuk yang
sesuai dengan kebutuhan seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Encyclopedia of Computer Science and
Engineering, banyak ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar
: “ Informasi adalah data yang digunakan dalam pengambilan keputusan”.
Alasannya adalah informasi bersifat relatif; relatif terhadap situasi, relatif
terhadap waktu saat keputusan diambil , juga relatif terhadap pembuat
keputusan, dan bahkan juga terhadap latar belakang pengambil keputusan.
Keuntungan Penggunaan Basis Data
1. Controlling redundancy
Redundansi terjadi jika banyak data disimpan dua kali dalam tabel untuk
setiap kelompok pengguna. Beberapa masalah yang timbul yaitu kebutuhan untuk
update data secara logika menjadi berulang2 dan ruang penyimpanan yang besar
ketika data yang sama disimpan berulang2. Tabel yang berisi data yang sama,
menjadi tidak konsisten.
2. Restricting unauthorized access
Ketika banyak pengguna berbagi basis data, ada beberapa pengguna yang
tidak diberi hak /otorisasi untuk mengakses semua informasi dari basis data.
Beberapa pengguna mungkin diijinkan untuk pengambilan / retrieve data, meskipun
yang lainnya diijinkan untuk pengambilan dan perubahan data (retrieve dan
update). DBMS menyediakan fungsi keamanan dan subsistem otorisasi dan digunakan
oleh DBA (Database Administrator) untuk membuat account dengan batasan2nya.
3. Providing persistent storage for program object and data structures
Ini yang mengawali sistem basis data berorientasi objek. Misal tipe
record dalam pascal atau definisi kelas di C++. Nilai dari variable program
dihilangkan setiap program selesai, kecuali pemrogram menyimpannya secara
permanen dalam file, yang biasanya dikonversi ke format yang sesuai. Untuk
membacanya, pemrogram harus mengkonversi dari format file ke struktur variabel
program. Objek ini disebut persistence.
4. Permitting inferencing and actions using
rules
Sistem basis data deduktif memiliki kemampuan
mendefinisikan rule deduksi untuk mendapatkan informasi baru.
5. Providing multiple user interfaces
Karena banyak tipe pengguna dengan level
pengetahuan teknik yang bermacam2 dalam menggunakan basis data, DBMS perlu
menyediakan antarmuka pengguna yang bermacam2 pula, yaitu bahasa query bagi
casual user; bahasa pemrograman interface untuk programmer; form dan kode
perintah bagi parametric user; menu-driven interface dan natural-language
interface (atau yang dikenal GUI) bagi stand-alone user.
6. Representing complex relationships among
data
Basis data terdiri dari bermacam2 data yang
saling berhubungan. DBMS memiliki kemampuan untuk mewakili bermacam2 hubungan
yang kompleks diantara data
secara mudah dan efisien.
7. Enforcing integrity constraints
DBMS memiliki kemampuan untuk membuat suatu
integrity constraint. Tipe yang paling sederhana dari integrity contraint
adalah menspesifikasikan tipe data untuk setiap item data. Misal item data
untuk program studi yang boleh disimpan adalah character 1 hingga 5, nilai
‘nama’ harus char dan tidak lebih dari 30 karakter.
8. Providing backup and recovery
Backup dan recovery merupakan fasilitas yang harus disediakan DBMS. Misal
jika sistem komputer gagal saat sedang mengupdate program, sub sistem recovery
bertanggungjawab untuk memperbaiki atau memastikan basis data direstore ke
keadaan sebelum program dieksekusi kembali. Atau sub sistem recovery memastikan
bahwa program diresume dari keadaan dimana diinterupsi sehingga basis data
dapat menyimpannya.
Pelaku yang Terlibat dalam Penggunaan Basis Data
1. Database Administrator (DBA)
Dalam lingkungan basis data, sumber utama adalah basis data itu sendiri
dan sumber kedua adalah DBMS. Pengaturan sumber ini dilakukan oleh seorang
DBA. DBA bertanggungjawab atas otorisasi
akses ke basis data, mnegkoordinir dan memonitor penggunaannya dan mendapatkan
sumber perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkannya. DBA
bertanggungjawab atas masalah2 seperti pelanggaran keamanan atau waktu respon
sistem yang buruk.
2. Database Designer
Database Designer bertanggungjawab atas identifikasi data yang
disimpan dalam basis data dan pemilihan struktur yang sesuai untuk mewakili dan
menyimpan data ini. Selain itu juga bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan
semua user basis data untuk memahami kebutuhannya, dan mencapai desain yang
sesuai dengan kebutuhan user.
3. System analyst and Programmers
(software engineers)
System analyst menentukan spesifikasi dan jalannya aplikasi perangkat lunak yang
dipahami oleh semua kelompok user. Programmers
mengimplementasikan spesifikasi ini dalam bentuk aplikasi perangkat lunak yang
kemudian diuji dan didokumentasikan. Programmers perlu berkomunikasi dengan
desainer basisdata.
4. Operators and maintenance personnel
Pelaku ini bertanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan perangkat keras dan
lunak dari sistem basis data yang dijalankan.
5. End-user
Adalah pelaku yang membutuhkan
akses ke basis data untuk query,
update dan generate laporan
yang terbagi dalam beberapa kategori yakni :
a. Casual end user
Ialah pengguna yang mengakses basis data, tetapi mereka membutuhkan
informasi yang berbeda setiap saat. Mereka menggunakan bahasa query basis data
yang canggih untuk menspesifikasikan permintaan dan mereka adalah manajer
tingkat tinggi atau menengah.
b. Naïve/
parametric end user
Ialah pengguna dengan fungsi pekerjaaan utama mereka adalah berkisar pada
query dan update basis data yang disebut canned
transaction.
c. Sophisticated end users
Merupakan kelompok pengguna mencakup ahli teknik, ilmuwan, analis bisnis,
dan lainnya yang terbiasa dengan fasilitas dari DBMS untuk mengimplementasikan
aplikasi sesuai kebutuhannya.
d. Stand-alone end users
Adalah pengguna yang melakukan manajemen basis data personal dengan
menggunakan paket program yang sudah jadi yang menyediakan menu yang easy user
dan interface tab berbasis grafik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar